Bulan Puasa Ramadhan memang bulan
yang penuh berkah. Salah satu keistimewaan bulan ini adalah satu malam
yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia, yakni Lailatul Qadar (malam seribu bulan).
Banyak ayat di dalam Al-Quran yang menceritakan tentang keistimewaan malam ini. Diantaranya adalah Firman Allah SWT:
Dikatakan satu malam dengan barakah seperti 1000 bulan, karena di malam tersebut para malaikat dan Jibril turun ke bumi serta memohon kepada Allah SWT agar mengkabulkan doa’-do’a hambanya. Kemuliaan malam ini berakhir dengan terbitnya fajar.
Lantas tahukah Anda mengenai tanda-tanda malam Lailatul Qadar itu akan datang? Berikut adalah beberapa tanda yang pernah digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa hadistnya.
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan : " Rasulullah ShallAllahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadan dan beliau bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon" " (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169)
Read more...
Banyak ayat di dalam Al-Quran yang menceritakan tentang keistimewaan malam ini. Diantaranya adalah Firman Allah SWT:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS: Al-Qadr (97) ayat 1-5).Menurut Quraish Shihab, kata Qadar (قﺩﺭ) sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al Qur'an dapat memiliki tiga arti yakni :
- Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada surat Ad Dukhan ayat 3-5 : Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami
- Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada surat Al-An'am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat
- Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr. Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada surat Ar-Ra'd ayat 26: Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)
Dikatakan satu malam dengan barakah seperti 1000 bulan, karena di malam tersebut para malaikat dan Jibril turun ke bumi serta memohon kepada Allah SWT agar mengkabulkan doa’-do’a hambanya. Kemuliaan malam ini berakhir dengan terbitnya fajar.
Lantas tahukah Anda mengenai tanda-tanda malam Lailatul Qadar itu akan datang? Berikut adalah beberapa tanda yang pernah digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa hadistnya.
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan : " Rasulullah ShallAllahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadan dan beliau bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon" " (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169)
- Udara dan suasana pagi yang tenang. Dari Ibnu Abbas radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah”.
- Cahaya matahari melemah keesokan harinya, bersinar cerah tapi tidak kuat. Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan”.
- Bulan nampak separuh bulatan. Dari Abu Hurairoh radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan”.
- Malam yang terang, tidak dingin, tidak berawan, tidak hujan, tidak panas, tidak ada angin kencang, dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan binatang (lemparan meteor bagi setan). Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah SAW: “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)”.
- Terkadang terbawa ke dalam mimpi. Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.
- Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.